Jakarta - Bagi sebagian orang, teh adalah bagian tak terpisahkan dari konsumsi mereka sehari-hari. Pagi dan sore minum teh, belum lagi setiap makan. Sebaiknya jangan berlebihan meminumnya, karena Anda bisa mengalami masalah tulang dan gigi seperti wanita ini.
Seorang wanita asal Michigan, Amerika Serikat, kehilangan giginya karena banyak meminum teh selama bertahun-tahun. Dalam New England Journal of Medicine, ia juga dilaporkan mengalami sakit parah di punggung, lengan, paha, dan pinggangnya.
Dokternya, Sudhaker Rao, menemukan bahwa kadar fluoride wanita tersebut melonjak lebih dari empat kali lipat jumlah normalnya. Hal ini disebabkan oleh konsumsi teh konsentrasi tinggi dalam jumlah sangat banyak selama 17 tahun.
Akibatnya, gigi wanita berusia 47 tahun ini menjadi sangat rapuh sampai harus dicabut, sementara tulangnya menjadi sangat padat. "Kepadatan tulangnya sangat tinggi, tujuh kali lebih padat dari normalnya. Seperti baja," ujar Rao, seperti diberitakan situs The Fix (21/03/13).
Di Amerika Serikat, teh seduh mengandung fluoride dalam kadar tinggi. Hal inilah yang diyakini Rao sebagai penyebab masalah tulang pasiennya. "Ada sekitar 3-4 kasus di Amerika Serikat yang terkait konsumsi teh, terutama dalam jumlah besar," katanya.
Wanita tadi meminum satu pitcher teh yang terdiri dari 100-150 kantong teh celup sehari. Di dalamnya terdapat kira-kira 20 mg fluoride. "Sebagian besar orang dapat membuang fluoride dengan sangat baik. Namun, bisa jadi masalah jika terlalu banyak meminumnya," Rao memperingatkan.
Ia memberikan resep pola makan tanpa teh kepada sang pasien. Wanita itupun mulai membaik sejak saat itu. Menurut para ahli, kasus ini menjadi bukti bahwa konsumsi zat apapun secara ekstrim bisa menjadi berbahaya.
Joseph Lane, kepala layanan penyakit tulang metabolik di Weill Cornell Medical College, Amerika Serikat, mengatakan bahwa ia pernah punya pasien yang overdosis mi nyak ikan. "Saat ia mengalami cedera kecil, darahnya keluar banyak, hampir seperti hemophilia. Tampaknya ada terlalu banyak vitamin E dalam darah pasien tersebut," tutur Lane.
(odi/fit)
food.detik
No comments:
Post a Comment