Monday, March 18, 2013

Inilah Cara Mendeteksi Aroma Tengik pada Extra Virgin Olive Oil

Inilah Cara Mendeteksi Aroma Tengik pada Extra Virgin Olive Oil

Jakarta - Seperti makanan pada umumnya, minyak zaitun extra virginpun bisa jadi tengik jika disimpan terlalu lama. Jika sudah basi, minyak zaitun jadi tak memiliki manfaat antioksidan maupun antiinflamasi lagi. Aroma dan rasanyapun akan berubah.

Kandungan minyak zaitun extra virgin berbeda dengan jenis lemak atau minyak lain yang dipakai untuk memasak. Extra virgin juga berarti minyak zaitun yang diperoleh tanpa proses kimiawi, berbeda dengan minyak zaitun pure atau light. Makanya, masa simpan extra virgin jauh lebih singkat.

Menurut ketentuan International Olive Council, minyak zaitun extra virgin tak boleh memiliki tingkat keasaman (free acidity) melebihi 0,8% dari beratnya. Rasa dan aromanyapun harus fruity. Selain itu, minyak zaitun ini harus terbebas dari cacat yang secara hukum menyebabkannya dilarang dipasarkan sebagai extra virgin.

Minyak z aitun memiliki banyak persamaan dengan wine. Keduanya berasal dari varietas tanaman spesifik yang terpengaruh iklim dan wilayah produksi. Minyak zaitun dan wine juga punya sebutan untuk pakar yang memahami aroma dan rasanya, yakni oleologist dan oenologist, secara berturut-turut.

Namun, keduanya memiliki perbedaan. Jika wine akan semakin baik dan matang seiring waktu, maka minyak zaitun akan semakin menurun kualitasnya. Pasalnya, minyak zaitun mengandung polifenol yang mudah menguap.

Sebenarnya, polifenol adalah jenis antioksidan yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, salah satunya adalah antiperadangan. Namun, polifenol akan rusak seiring waktu karena terkena paparan udara, cahaya, dan panas. Jika sudah tengik, seharusnya minyak zaitun tersebut tak bisa dikatakan extra virgin lagi.

Kita tak bisa mengandalkan tanggal kadaluwarsa untuk menentukan apakah minyak zaitun sudah basi. Tanggal tersebut hanyalah perkiraan karena ketahan an minyak zaitun tergantung proses pembuatannya. Juga tergantung penyimpanan saat pengiriman, saat di toko, dan saat di rumah Anda.

Minyak zaitun extra virgin yang terpanggang sinar matahari ketika menunggu didistribusikan ke toko-toko mungkin tak akan awet sampai tanggal kadaluwarsanya. Begitupula dengan minyak zaitun yang telah lama disimpan dengan cahaya menyorot di toko.

Untuk mengetahuinya secara pasti, Anda membutuhkan tes laboratorium. Sulit? Ada cara yang lebih mudah seperti umumnya mengenali makanan atau minuman yang basi, yakni dengan indra penciuman dan pengecap. Nicholas Coleman, oleologist dari supermarket kelas atas Eataly, membagikan tipsnya kepada The Daily Meal (14/03/13).

Pertama-tama, tuangkan minyak zaitun ke dalam cangkir. Pasalnya, kalau dicium langsung dari botolnya, minyak yang berada di bibir botol lebih banyak terekspos udara. Jadi, bisa saja minyak di bibir botol tengik sementara bagian dalamnya baik-baik saja.

Lalu, gunakanlah hidung Anda. Minyak zaitun yang tengik memiliki sedikit aroma manis namun tak mengenakkan, seperti buah busuk atau berfermentasi. Semakin kuat baunya, semakin basi minyak tersebut.

Bagaimanapun juga, beberapa jenis minyak zaitun memang memiliki aroma buah yang matang dan manis meski masih segar. Hal ini tergantung varietas yang digunakan, tempat penanaman, jenis tanah, serta iklim. Orang yang sudah ahli dapat membedakan aroma buah matang dengan yang terlalu matang atau busuk.

Bagaimana jika Anda masih amatir dan sulit membedakannya? Untuk itu diperlukan tes kedua, yakni dengan lidah. Hangatkan cangkir berisi minyak zaitun dengan tangan Anda, sehingga minyak tersebut bersuhu ruangan. Kemudian, seruputlah satu sendok makan minyak zaitun tanpa ditelan atau dibuang lalu rasakanlah.

Jika benar-benar terasa hambar, maka minyak zaitun tersebut tengik. Pasalnya, karakter rasa utama yang terdapat dalam minyak zaitun adalah rasa fruity nya. Sering pula terdapat rasa pedas dan pahit yang berasal dari polifenol, namun kedua rasa ini juga bisa memudar sama sekali.

Rata-rata masa simpan minyak zaitun extra virgin adalah 18 bulan dari tanggal penghancuran buah zaitun untuk diproses. Dari situ, dibutuhkan waktu 6-12 bulan sampai pengemasan.

Jadi, minyak zaitun yang ada di supermarket masa simpannya sekitar 6-12 bulan. Namun, ini belum termasuk waktu pengiriman dari pabrik ke toko dan perputaran penjualan produk di toko. Keduanya bisa memengaruhi masa simpan minyak zaitun.

(odi/fit)

food.detik

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...