Thursday, March 28, 2013

Di Restoran Ini Menu Turkey Chilli Boleh Dibayar Sesuka Hati

Di Restoran Ini Menu Turkey Chilli Boleh Dibayar Sesuka Hati

Jakarta - Sebuah kafe bernama Panera Bread di St. Louis, Missouri, Amerika menyediakan satu menu khusus yang boleh dibayar dengan harga berapapun. Hal ini dibuat sebagai langkah untuk mendukung program anti kelaparan dan pemenuhan asupan gizi di Amerika Serikat.

Untuk program Meal of Shared Responsibility ini, Panera Bread Cafe menghadirkan menu Turkey Chili in a Bread Bowl. Daging ayam kalkun organik dicampurkan dengan sayuran dan kacang-kacangan, lalu disajikan dengan mangkuk roti sourdough. Satu mangkuk hidangan ini mempunyai pedoman harga $ 5.89 atau sekitar Rp 57.000 yang tidak wajib diikuti.

Diatas biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat hidangan tersebut, Panera berharap hidangan 850 kalori ini bisa menyediakan nutrisi sepanjang hari untuk para pengunjung yang kekurangan.

“Kami berharap usulan donasi ini bisa mengkompensasi orang-orang yang hanya mempunyai tiga dolar di kantong mereka tapi ingin m enikmati hidangan kafe kami,” tutur Ron Shaich selaku pendiri Panera Bread Foundation kepada Associated Press (26/03/2013).

Panera sendiri telah lama terlibat dalam gerakan anti kelaparan, dimulai dari program Operation Dough-Nation yang mendonasikan $ 10 juta atau sekitar Rp 97 milyar dalam bentuk bahan pembuat roti dan kue.

Sebelumnya, Panera Bread Foundation mendirikan Panera Cares Cafe, kafe non profit dimana setiap menu dibayar dalam bentuk sumbangan. Kafe ini pertama kali dibuka di Clayton, St. Louis pada tahun 2010. Setelah itu baru menyusul di Dearborn, Michigan dan Boston.

Kate Antonacci dari Panera Bread Foundation mengatakan 60 persen pengunjung membayar menurut harga yang diusulkan. Sementara lainnya, ada yang membayar lebih dan ada juga yang membayar kurang dari itu.

Sebuah studi yang diterbitkan di majalah Science tahun 2010 menemukan pengunjung kafe yang membebaskan harga yang harus dibayar lebih c enderung membayar lebih besar jika mengetahui akan dibuat untuk sumbangan.

Tapi, studi yang dikemukakan oleh Leif Nelson dari the University of California, Berkeley's Haas School of Business menemukan dengan mengusung unsur amal dalam pembelian hidangan membuat orang lebih tidak ingin membeli.

(odi/flo)

food.detik

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...