Saturday, January 26, 2013

Agar Lebih Cepat Ramping, Olahraga Dulu Sebelum Sarapan

Agar Lebih Cepat Ramping, Olahraga Dulu Sebelum Sarapan

Jakarta - Sarapan merupakan waktu makan yang paling penting dalam sehari. Kegiatan makan di pagi hari ini memiliki segudang manfaat, salah satunya adalah membantu penurunan berat badan. Ternyata, menurut sebuah penelitian, hasilnya akan lebih cepat terlihat jika Anda berolahraga dulu sebelum sarapan.

Tim peneliti dari University of Northumbria meminta 12 pria aktif untuk berlari di atas treadmill pada pukul 10 pagi. Hal ini dilakukan baik oleh mereka yang sudah sarapan maupun yang belum, atau dengan kata lain sudah 'berpuasa' sejak kemarin malam.

Setelah berolahraga, semua partisipan diberi minuman pemulih stamina berupa milkshake cokelat. Di siang hari, mereka diberi pasta yang boleh disantap hingga mereka merasa kenyang. Konsumsi energi dan lemak saat makan siang ini dinilai, lalu dihitung dengan jumlah energi dan lemak yang dibakar saat berolahraga di pagi hari.

Peneliti menemukan bahwa peserta yang berolahraga di pagi hari tidak menyantap tambahan kalori. Juga mengalami peningkatan mafsu makan seharian sebagai kompensasi berolahraga.

Studi yang dimuat di British Journal of Nutrition ini juga menyebutkan bahwa mereka yang berolahraga tanpa sarapan membakar 20% lemak lebih banyak dibanding mereka yang sarapan dulu. Artinya, berolahraga dengan perut kosong memberikan hasil yang paling diinginkan untuk membakar lemak.

"Untuk membakar lemak, kita perlu menggunakan lebih banyak lemak daripada yang kita konsumsi. Berolahraga meningkatkan jumlah total energi yang kita keluarkan. Proporsi energi yang dibakarpun lebih besar jika olahraga dilakukan setelah 'berpuasa' semalaman," ujar Javier Gonzalez, salah satu peneliti, seperti diberitakan Daily Mail (24/01/13).

Dr. Emma Stevenson, peneliti lain, mengatakan bahwa riset ini sangat penting. Hasilnya bisa menjadi panduan praktis bagi individu yang berolahraga untuk memaksimalkan pengurangan massa lemak. Bagaimanapun juga , studi ini berjangka pendek, sehingga peneliti hanya bisa berspekulasi mengenai hasil jangka panjangnya.

(odi/dyh)

food.detik

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...