Jakarta - Untuk merayakan ulang tahunnya, Hunter, anak kelas 3 SD di Michigan ingim membagikan cupcake kepada teman-temannya. Saat ia memperlihatkan cupcake kreasinya dan ibunya, pihak sekolah melarang karena memakai hiasan miniatur tentara bersenjata.
Pimpinan sekolah Schall Elementary School menilai cupcake bertema militer itu tidak sensitif mengingat kejadian penembakan yang terjadi di Sandy Hook Elementary School, Washington DC baru-baru ini. Alhasil, 30 cupcake masih tetap disajikan tapi tanpa hiasan tentara.
“Sangatlah buruk menyamakan pahlawan sejati Amerika Serikat dengan pembunuh psikopat,†tutur Casey Fountain, ayah Hunter kepada Fox News (12/03/2013).
Ia menjelaskan istrinya yang membuat cupcake tersebut dan Hunter membantu menghiasnya. Keesokan harinya, sang istri menitipkan cupcake-cupcake tersebut ke tata usaha sekolah. Di situ ada sekretaris sekolah yang memuji penampilan cupcake tersebut.
“Sekitar 15 menit ke mudian pihak sekolah menelpon istri saya dan mengatakan mereka tidak menyajikan cupcake tersebut karena hiasan tentara di atas cupcake memegang senjata. Ia mengatakan kepada pihak sekolah untuk menyingkirkan hiasan tersebut dan cupcake tetap disajikan kepada teman-teman Hunter,†tambah Casey.
Kepala sekolah Schall Elementary School, Susan Wright menjelaskan mainan seperti itu sangat biasa di masa lalu. Namun, kini ia menilai Amerika Serikat belum pulih dari trauma kekerasan bersenjata yang menimpa siswa SD Sandy Hook.
“Dalam keadaan yang masih dihantui peristiwa yang menggemparkan tersebut kami ingin mengajarkan pendidikan anti kekerasan dalam sekolah kami untuk memastikan atmosfir yang aman dan damai,†tutur Susan kepada Yahoo News (12/03/2013).
Hal ini bukan reaksi berlebihan terhadap senjata yang pertama kali ditunjukkan pihak sekolah. Sebelumnya seorang siswa kelas dua SD dihukum selama dua hari karena diduga membuat bentuk senjata menggunakan rot i dan strawberry.
(odi/fit)
food.detik
No comments:
Post a Comment