Monday, December 17, 2012

Punya Blog Kuliner? Hindari 9 Hal yang Bikin Blog Jelek!

Punya Blog Kuliner? Hindari 9 Hal yang Bikin Blog Jelek!

Senin, 17/12/2012 18:22 WIB

Punya Blog Kuliner? Hindari 9 Hal yang Bikin Blog Jelek!

Fitria Rahmadianti - detikFood

Punya Blog Kuliner? Hindari 9 Hal yang Bikin Blog Jelek!
Foto: Ugly Blog Food
Jakarta - Berbeda dengan diary yang hanya bisa dibaca sendiri, blog dapat diakses oleh siapapun yang menggunakan internet. Di sini pemiliknya bebas berekspresi, mulai dari menceritakan pengalaman pribadi, membuat puisi atau portfolio, hingga berbagi informasi tentang tempat makan enak.

Tak sedikit orang yang fokus menulis tentang makanan di blog pribadinya. Sebagian bahkan berorientasi komersial agar tulisannya dibaca orang luas dan mendapat iklan. Jika ingin blog Anda memiliki banyak follower, hindari daftar kesalahan berikut:

Gambar jelek
Dalam membuat blog kuliner, kemampuan food photography memang tak wajib. Namun, hal ini penting agar blog tampak lebih menarik. Setidaknya, Anda perlu mengerti dasar-dasar fotografi seperti pencahayaan dan sudut pengambilan foto. Dengan kamera dan fasilitas yang tersedia, Anda harus bisa memaksimalkannya.

Resep membingungkan
Resep yang tak ditulis dengan baik akan membuat p embacanya kebingungan. Kurangnya informasi terperinci dapat membuat hasil masakan berbeda dengan seharusnya, sehingga orang malas berkunjung lagi ke blog Anda.

Penulisan yang acak-acakan
Siapa yang mau membaca tulisan penuh singkatan, penempatan tanda baca yang tak benar, banyak salah ketik, bahkan berbahasa a la alay? Jika ingin blog Anda dibaca banyak orang, rapikan tulisan dan hindari penulisan bergaya SMS yang tidak dipahami semua orang.

Terlalu banyak advertorial
Blogger sukses biasanya jadi incaran para pemasang iklan. Mereka meminta Anda mempromosikan produk mereka lewat tulisan Anda, sehingga follower Anda yang sedemikian banyak bisa membaca informasi tersebut.
Sesekali tak apa. Namun, terlalu banyak advertorial sampai menenggelamkan tulisan Anda juga tak baik. Pembaca jadi bosan dan beralih ke blog lain.

Iklan yang mengganggu
Ternyata blog Anda banyak diakses, sehingga para pengiklan berbondong-bondong memasang iklan di tempat Anda. Kini, blog Anda ramai dengan iklan GIF, video yang menyala otomatis, juga popup yang baru bisa ditutup setelah beberapa detik.
Hal ini sangat mengganggu pembaca yang ingin langsung menyimak tulisan Anda. Jangan heran jika mereka malah menutup blog Anda dan tak ingin kembali lagi.

Tampilan blog tak menarik
Sebenarnya, blog sederhana dengan tulisan yang mudah dibaca lebih menarik ketimbang blog dengan tampilan ramai yang tak mengindahkan estetika. Misalnya, blog dengan latar belakang gambar motif zebra dan tulisan berwarna hitam. Tulisanpun jadi sulit terbaca. Belum lagi dengan animasi kekanak-kanakan di kursor maupun sebagai penghias blog. Di internet banyak tersedia tema menarik, simpel, dan gratis yang dapat Anda pasang tanpa perlu repot.

Loading lama
Kekurangan lain dari blog yang terlalu ramai adalah selalu 'berat' saat dibuka. Terutama ji ka terdapat banyak video dan audio yang otomatis menyala, tanpa jelas di mana harus mematikannya. Selain memperlambat waktu loading, hal ini juga membuat pengakses malas mampir lagi ke blog Anda.

Terlalu jarang atau terlalu sering posting
Blog yang sangat jarang diupdate tentu perlahan-lahan akan ditinggalkan pembacanya. Yang lebih buruk adalah blog yang terlalu sering diupdate hingga beberapa kali sehari. Bagi follower, hal ini akan 'mengotori' RSS feed mereka dan berpotensi menyebabkan mereka tak berlangganan blog Anda lagi.

Hal-hal tak penting di luar kuliner
Kalau Anda sudah memutuskan akan membuat blog khusus kuliner, maka pembaca mengharapkan Anda hanya menulis soal makanan. Masalah sehari-hari yang Anda hadapi, pendapat politik, maupun topik lain tak akan menarik perhatian mereka.

(fit/odi)


Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.
food.detik

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...