Wednesday, December 26, 2012

Apakah Salmon Hasil Rekayasa Genetika Aman Dikonsumsi?

Apakah Salmon Hasil Rekayasa Genetika Aman Dikonsumsi?

Kamis, 27/12/2012 13:00 WIB

Apakah Salmon Hasil Rekayasa Genetika Aman Dikonsumsi?

Fitria Rahmadianti - detikFood

Apakah Salmon Hasil Rekayasa Genetika Aman Dikonsumsi?
Foto: Thinkstock
Jakarta - Salmon merupakan salah satu jenis ikan bernilai gizi tinggi. Rasanya juga lezat dan banyak diolah dalam beragam hidangan. Makanya, salmon menjadi obyek rekayasa genetik (GM) agar produksinya semakin baik. Meski demikian, banyak pihak khawatir akan keamanannya.

Jumat (21/12/12) lalu, Food and Drug Administration Amerika Serikat akhirnya merilis penilaian lingkungan terhadap salmon GM setelah memicu perdebatan bertahun-tahun. Meski demikian, keputusan ini belum final karena perlu mendengarkan pandangan dari ahli dan masyarakat.

Menurut artikel yang dilansir Huffington Post pada hari yang sama, kesimpulannya ikan ini tak memiliki dampak signifikan terhadap kualitas lingkungan manusia di Amerika Serikat. Disebutkan juga bahwa ikan ini tak membahayakan populasi salmon alami.

Sebelumnya, salmon GM dikhawatirkan dapat menyebabkan alergi pada manusia. Para aktivis lingkungan juga cemas jika pada akhirnya populasi salmon alami berkurang karena salmon GM lepas dan berkem bang biak di alam bebas. Sebagian lain menentangnya karena masalah etis.

Salmon GM atau AquAdvantage merupakan produk dari AquaBounty, perusahaan bioteknologi yang berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat. DNA salmon ini telah diubah untuk menghasilkan sifat yang diinginkan, yakni pertumbuhan yang cepat.

Salmon AquAdvantage telah diberi tambahan hormon pertumbuhan dari salmon Pacific Chinook. Agar hormonnya terus aktif sepanjang tahun, gen dari ikan ocean pout (sejenis belut) digunakan. Padahal, salmon Atlantik tumbuh hanya di sebagian tahun.

Jika normalnya salmon membutuhkan waktu tiga tahun untuk mencapai berat yang diinginkan di pasaran, salmon AquAdvantage hanya membutuhkan waktu 18 bulan. Meski pertumbuhannya lebih cepat, menurut AquaBounty, rasa, warna, tekstur, dan baunya sama saja seperti salmon biasa.

Salmon AquAdvantage akan dikembangkan di tangki darat dengan seluruh populasinya betina yang sudah disterilkan. AquaBounty berpromos i bahwa cara ini lebih ramah lingkungan. Pengembangbiakan di darat bertujuan untuk mengurangi ancaman perpindahan penyakit dari peternakan AquaBounty ke ikan liar. Selain itu, lokasi yang dekat dengan pasar besar dapat mengurangi dampak lingkungan akibat pengangkutan lewat udara dan laut.

Sejak ditemukan pada 1991, AquaBounty telah menghabiskan lebih dari $ 67 juta (Rp 647 miliar) untuk mengembangkan ikan ini. Mereka telah menunggu keputusan FDA selama 17 tahun, dan terus ditunda karena dugaan alasan politik.

Jika FDA jadi mengesahkan salmon GM, salmon AquAdvantage akan menjadi hewan GM pertama di dunia yang disetujui untuk konsumsi manusia. Meski potensi manfaat dan keuntungannya besar, banyak pihak yang menentang manipulasi kode genetik makhluk hidup. Selain itu, salmon GM akan dijual tanpa label 'genetically modified'. Pasalnya, menurut FDA, secara fisik salmon ini sama saja dengan salmon biasa.

"Ketiadaan label tak hanya mengesampingkan hak ko nsumen untuk mengetahui apa yang mereka konsumsi, tapi juga buruk bagi bisnis salmon. Pasalnya, banyak orang akan menghindari membeli salmon manapun karena takut telah direkayasa genetik," Wenonah Hauter, direktur Food and Water Watch, berpendapat.

(fit/odi)


Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.
food.detik

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...